Kandungan Gizi Buah Kecipir
Beberapa kandungan gizi buah kecipir antara lain :
Sebagai supermarket on the stalk, kecipir merupakan sumber protein yang baik. Kandungan protein pada bunga 2,8-5,6; daun 5-7,6; polong muda 1,9-4,3; biji segar 4,6-10,7; biji kering 29,8-39 dan umbi 3-15, masing- masing dihitung sebagai gram per 100 gram bobot segar. Tingginya kandungan protein pada semua bagian tanaman kecipir mungkin berhubungan dengan kemampuan akar tanaman ini untuk mengikat nitrogen dari udara bebas. Selain protein yang tinggi, pucuk muda (daun muda) yang dimanfaatkan sebagai sayuran daun juga mempunyai kandungan vitamin A sebesar 20.000 international units per 100 gram bagian. Melihat kandungan protein dan vitamin A yang tinggi tersebut, tanaman kecipir sangat cocok untuk dikembangkan lebih serius di negara-negara berkembang seperti Indonesia, untuk memenuhi asupan nutrisi melalui penganekaragaman makanan, baik bahan maupun penyajiannya.
Biji kecipir memiliki kandungan protein, minyak/lemak dan komposisi asam amino yang sangat mirip dengan kedelai. Sedangkan minyak biji kecipir kaya akan tokoferol (vitamin E) yang berfungsi sebagai antioksidan. Biasanya minyak biji kecipir di ekstrak dari biji kecipir yang sudah tua.Tokoferol dapat mengkatalisis vitamin A dalam tubuh. Beberapa vitamin lain yang terdapat pada kecipir, ialah thiamin, riboflavin, niasin, dan asam askorbat. Selain itu, kecipir juga mengandung mineral-mineral penting seperti kalsium, zink, sodium, potasium, magnesium, fosfor, dan besi. Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin darah. lbu hamil dan menyusui disarankan mengonsumsi kacang-kacangan seperti kecipir, untuk mencegah anemia akibat kekurangan zat besi. Kecipir juga mengandung asam behenat yaitu asam lemak yang tidak diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan bila dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh manusia.
Beberapa manfaat lain dari kecipir ialah menyuburkan tanah karena kemampuannya mengikat nitrogen bebas dari udara, sebagai pakan ternak, tanaman penutup tanah dan dapat di tumpang sarikan dengan tanaman kehutanan.
Cara Menanam Buah Kecipir
Cara Penanaman. Hingga saat ini nampaknya belum banyak petani yang membudidayakan tanaman kecipir, padahal tanaman ini tergolong mudah untuk dibudidayakan. Syarat terpenting dalam pertumbuhannya adalah air tanah tidak menggenang dan iklim kering, derajat keasaman tanah (pH ) antara 5,5 - 7,0. Tanaman kecipir dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian dari permukaan air laut antara 50 - 1200 (DPL ). Kecipir yang pada umumnya ditanam pada tanah tegalan atau tanah pekarangan ini, cara penananamannya, tanah terlebih dahulu diolah dan diratakan serta serta diberi pupuk organik dengan dosis 50 kg untuk setiap 10 meter persegi, hal ini diharapkan agar strukur tanahnya menjadi lebih gembur dan subur sehingga baik untuk pertumbuhan akar tanaman. Selanjutnya dibuat bedengan dengan ukuran lebar 1,25 – 1,5 meter, tinggi 30cm dan panjang disesuiakan dengan keadaan tanah. Kemudian dibuat lubang-lubang kecil yang jaraknya 30-40 cm dan jarak antar barisan 60 cm. Setelah itu tiap-tiap lubang ditanami 2 biji benih kecipir dan ditutup tipis-tipis dengan tanah, Selanjutnya biji kecipir akan tumbuh setelah 5 hari dari penanaman, apabila tanaman sudah mencapai ketinggian 15 cm diberi lanjaran dan para-para dari bambu dengan ketinggian kurang lebih 1,5meter. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada awal-awal pertumbuhan, hal ini untuk mencegah tumbuhnya gulma yang mengganggu tanaman, pemupukan dengan menggunakan pupuk Anorganik yang mengandung unsur N, P dan K boleh menggunakan pupuk NPK bungkusan yang sudah lengkap maupun dengan cara mencampur sendiri antara pupuk Urea, TSP dan KCl dengan dosis 5 gram perlubang tanam. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanam dan pemupukan yang kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 1 bulan. Pemanenan. Tanaman kecipir saat berbunga tidak serempak, namun secara bertahap dan terus menerus, dengan demikian maka hasil buah muda yang akan dipetik dapat berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama untuk persediaan buah sebagai sayuran atau lalapan. Kelangsungan yang agak lama ini justeru akan sangat menguntungkan bagi keperluan petani maupun konsumen lainnya. Pada saat tanaman sudah berumur 2,5 bulan, buah pertama sudah mulai dapat dipanen untuk dijadikan sayuran, baik untuk pecel, untuk sayur bening, untuk dioseng maupun sebagai lalapan. Sedangkan untuk buah yang tua dibiarkan mengering untuk diambil bijinya guna keperluan konsumsi maupun untuk keperluan pembibitan berikutnya.
Pengendalian Hama penyakit Hama penting yang selalu ada dan menyerang sepanjang tahun pada tanaman kecipir ini adalah hama ulat penggerek polong yang harus dikendalikan dengan cara dicari dan dimusnahkan agar tidak menjalar pada buah yang lain. Adapun penyakit yang biasanya menyerang adalah jenis cendawan yang menyerang buah polong yang masih muda, hal ini terjadi terutama jika keadaan iklim terlalu lembab. Potensi hasil Hasil dari tanaman kecipir yang biasanya kita petik adalah dalam bentuk buah muda atau polong muda rata-rata bias mencapai 2,0 - 3,0 kg per 10 meter persegi lahan pekarangan ,atau setara dengan 15 guludan apabila ditanam dengan sistim guludan, sedangkan bila diambil dalam bentuk biji kering maka akan diperoleh hasil kira-kira 1,5 – 2,0 kg Kandungan gizi. Dari beberapa literatur menunjukkan bahwa buah kecipir (terutama bijinya) merupakan sumber protein nabati yang banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Daun kecipir yang masih muda mengandung 5 - 10 persen protein dan bila dikeringkan bisa mencapai 25 persen. Dari hasil penelitian susunan kimianya ternyata kadar protein biji kecipir sangat tinggi rata-rata 33,5 persen, kadar lemak 17,5 persen. Biji kecipir juga mengandung zat kapur, Pospor, dan zat besi, dalam 100 gram biji kecipr mengandung 205-375 miligram zat kapur, 275-325 miligram Pospor dan 9,5 miligram zat besi.
Pengendalian Hama penyakit Hama penting yang selalu ada dan menyerang sepanjang tahun pada tanaman kecipir ini adalah hama ulat penggerek polong yang harus dikendalikan dengan cara dicari dan dimusnahkan agar tidak menjalar pada buah yang lain. Adapun penyakit yang biasanya menyerang adalah jenis cendawan yang menyerang buah polong yang masih muda, hal ini terjadi terutama jika keadaan iklim terlalu lembab. Potensi hasil Hasil dari tanaman kecipir yang biasanya kita petik adalah dalam bentuk buah muda atau polong muda rata-rata bias mencapai 2,0 - 3,0 kg per 10 meter persegi lahan pekarangan ,atau setara dengan 15 guludan apabila ditanam dengan sistim guludan, sedangkan bila diambil dalam bentuk biji kering maka akan diperoleh hasil kira-kira 1,5 – 2,0 kg Kandungan gizi. Dari beberapa literatur menunjukkan bahwa buah kecipir (terutama bijinya) merupakan sumber protein nabati yang banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Daun kecipir yang masih muda mengandung 5 - 10 persen protein dan bila dikeringkan bisa mencapai 25 persen. Dari hasil penelitian susunan kimianya ternyata kadar protein biji kecipir sangat tinggi rata-rata 33,5 persen, kadar lemak 17,5 persen. Biji kecipir juga mengandung zat kapur, Pospor, dan zat besi, dalam 100 gram biji kecipr mengandung 205-375 miligram zat kapur, 275-325 miligram Pospor dan 9,5 miligram zat besi.
demikianlah sekilas ulasan tentang buah kecipir, semoga bermanfaat bagi anda...
terimakasih.. kunjungi juga artikel di bawah ini ya... ('_')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar