Jumat, 23 Mei 2014

Potensi Ternak Ayam Rendah Lemak

Potensi Ternak Ayam Rendah Lemak  - Para peternak kini dapat menghasilkan ayam rendah lemak, syaratnya mereka mesti menambahkan daun katuk dan probiotik. itu bedasarkan riset Muhammad Daud dari Jurusan Produksi Ternak Universitas Abulyatama, Aceh, Wiranda G. Piliang dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Pakan, Institut Pertanian Bogor. Pemberian 0,2% probiotik Bacillus spp dan 0,5% daun katuk dalam ransum ayam berumur enam pekan menurunkan kadar lemak di paha rata-rata 2,62% dan hati 6,55% kadar kolesterol di dada, paha dan hati juga turun masing-masing 0,18 mg, 0,60 mg dan 0,72 mg per g. daun katuk media tumbuh Bacillus spp. Bakteri berbentuk batang itu menyediakan dan mengatur enzim yang mampu mencerna lemak dan menurunkan kadar kolesterol.



Potensi Beternak Ayam Organik


Dikutip dari blognya mas maman tentang rusman alumni dari IPB tentang potensi dan keuntungan ternak ayam organik. Seiring dengan gaya hidup dan kesadaran masyarakat akan hidup sehat membuat semua berbau organik, buah organic, beras organik semakin diburu. Begitu juga dengan ayam organik (broiler) atau ayam petelur (kampong) sama-sama bisa dapat untung besar. Apalagi belum banyak peternak yang terjun ke ayam organik kian memperbesar ceruk bisnisnya. Seperti apa ulasannya ?

Kesadaran akan hidup sehat membuat sebagian orang menjaga pola makan. Saat ini menjadi pilihan tepat adalah mengkonsumsi segala sesuatu yang serba organik. Salah satunya adalah ayam alami atau kerap disebut ayam organik. Ayam organik ini sudah lama di kenal di Taiwan, tetapi menurut Sumiati, Dosen Ilmu Nutrisi Unggas Fakultas Peternakan IPB, di Indonesia sendiri belum ada peternakan organik murni. Pasalnya syarat untuk menjadi peternak organik harus terpenuhi mulai teknik budidaya, penggunaan pakan organik, tanpa obat-obatan/antibiotik/suplemen dan pakan pabrik, serta air yang digunakan untuk minum juga terjamin kebersihannya. Selain itu juga sebelum menyebut sebagai peternak organik, harus telah terbentuk sistem integrated farming yakni, semua yang terkait pembudidayaan tanaman (jagung, kedelai) ikan atau hasil laut (kerang) sebagai bahan baku pakan harus dipastikan organik.

“Sampai saat ini masih belum ada ayam organik di Indonesia, yang ada hanya sebatas ayam herbal atau ayam probiotik,” papar Sumiati. Namun apa daya persepsi yang berkembang di masyarakat ayam tersebut di kenal dengan nama ayam organik. Yang dimaksud dengan ayam probiotik/herbal adalah ayam yang diperlihara dengan memberikan tambahan ramuan atau jamu dan bakteri baik/probiotik dalam air minum. Sedangkan untuk pakan bisa di campur sendiri atau membeli pakan komplit (siap pakai) dari pabrik pakan yang tidak terjamin keorganikannya. Karena pakan pabrik tersebut biasanya telah di campur antibiotik dan bahan suplemen yang memacu pertumbuhan. Apalagi sampai saat ini bahan baku pakan sebagian besar masih diimpor dari beberapa Negara, misal saja jagung dan bungkil kedelai dari Amerika dan Brasil.


Herbal/Jamur untuk Ayam

Adapun ramuan atau jamu yang biasa digunakan oleh peternak ayam herbal/probiotik adalah rempah-rempah yang melimpah di Indonesia. Misal saja jahe, kunyit, lengkuas, jinten, mahkota dewa, mengkudu. Bahan herbal tersebut dihancurkan, lalu dicampurkan dengan air minum ayam. Penggunaan bahan herbal tersebut ternyata mampu meningkatkan optimalitas penyerapan pakan serta peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain rempah-rempah ayam juga masih diberi probiotik yang merupakan bakteri baik untuk melancarkan sistem pencernaan (lactobacillus), sehingga vitamin dan mineral dapat dengan baik di serap oleh tubuh ayam. Probiotik ini bisa dicampurkan dalam air minum beserta jamu/herbal. Biasanya di akhir masa panen, ayam yang diberi herbal tersebut selain memiliki daya tahan tubuh yang baik, daging yang dihasilkan pun tak bau amis, rendah lemak sehingga baik dan aman dikonsumsi. Tak ayal ayam ini semakin banyak diminati masyarakat yang sangat peduli pada kesehatan, dan memiliki back to nature dengan makanan organik.

Sementara ini, ayam yang paling cocok untuk dijadikan ayam organik adalah ayam kampung, pasalnya ayam kampung memiliki pertumbuhan yang lebih lambat dan pakannya lebih sedikit. Berbeda dengan ayam broiler, yang memiliki pertumbuhan cepat ini memerlukan pakan yang juga memacu pertumbuhan, sehingga masih sulit jika tidak menggunakan pakan barikan yang notabene telah di campur antibiotik/suplemen sehingga pertumbuhan badan ayam akan lebih cepat.

Setelah banyak di budidayakan ayam herbal atau ayam probiotik, boleh dibilang usaha peternakan sudah mulai lebih baik. Apalagi penggunaan herbal ini dapat menggantikan penggunaan obat-obatan pabrik, paling tidak pemakaian obat produksi pabrikan semakin bisa dikurangi. Keuntungan lain yang bisa diterima oleh peternak adalah nilai jual ayam alami/probiotik atau “ayam organik” ini lebih tinggi daripada ayam biasa. Biasanya penjual ayam sehat ini dijual hanya di pasar modern atau kepada agen penjual daging dan telur ayam organik.

Harga ayam broiler organik dalam kedaan hidup dengan bobot mencapai 1kg Rp. 14,8 ribu, dan bobot 1,5 kg Rp. 13,3 ribu. Harga-harga ini adalah harga agen, sementara harga ke pedagang retail rata-rata Rp. 22 ribu untuk bobot 1 kg dan Rp. 20 ribu untuk yang berbobot 1,5 kg, sedangkan sampai ke konsumen akhir harga sudah lebih dari Rp. 30 ribu. Sedangkan harga ayam kampong organik bisa mencapai Rp. 35-40 ribu/kg di tingkat petani. Dan harga naik menjadi sekitar 50-65 ribu/kg jika sudah di pasar.

Melihat tingginya harga jual ayam organik, tak salah kiranya James Stefanus, Manager Distribusi dan Marketing PT. Pronic, sebuah perusahaan distributor ayam, mengatakan, bahwa prospek peternakan ayam organik akan mecorong ke depannya. Hal ini dikuatkan oleh data permintaan ayam di Jakarta mencapai 750 ribu ekor/harinya, padahal peternak baru dapat memenuhi permintaan hanya 50% setiap harinya. Belum lagi di kota besar lainnya yang permintaannya juga cukup tinggi.

Pemilihan DOC dan Telur Ayam

Untuk mendapatkan ayam broiler dengan hasil yang bagus dan sehat, menurut Sumiati kuncinya pada pemilihan bibit. Criteria DOC yang bagus adalah standar bobotnya di atas 40 gr, lincah tidak lemah, aktif, tidak pincang, matanya cerah, bulunya sehat mengkilat. Dengan pemberian pakan 3 kali sehari, biasanya ayam broiler dapat di jual dan dipotong pada umur 21 hingga 30 hari. Adapun bobot ayam biasanya 1 kg untuk 21 hari, 1,5 kg untuk usia 27 hari dan 1,7 kg untuk usia 30 hari. Sementara itu presentasi bobot susut ayam alami yang berbobot 1,3-1,7 kg akan turun menjadi 0,8-1 kg karena telah dikurangi bulu, leher dan ceker.

Sementara itu, bagi Anda yang ingin memelihara ayam kampong yang bisa menghasilkan telur dan daging ini ada baiknya memilih daging ini ada baiknya memilih telur yang baik untuk ditetaskan. “telur berbentuk normal tidak terlalu lonjong ataupun tidak terlalu bulat,” ungkap Pak Eko. Telur yang akan ditetaskan berasal dari pembuahan pejantan. Biasanya saat perkawinan menggunakan 1 ekor pejantan untuk 5-6 ekor betina. Sehingga peternak tak perlu memiliki banyak pejantan. Walhasil, selain itu bisa menghasilkan telur, peternakan ayam kampung ini juga bisa menjual daging dari penjual ayam pejantan. Bukan hanya itu, peternak inipun masih bisa menjual ayam yang berasal dari afkiran. Sehingga kiranya jika orang beranggapan yang dimaksud dengan ayam pedaging hanyalah ayam broiler. Peternak ayam kampong pun juga bisa menjual daging ayam. Menurut Sumiati, ayam petelur kampung baru dapat bertelur pada umur 6 bulan dan produktif sampai 72 minggu (1,5 tahun).

Lokasi Peternakan Ayam Organik

Pada dasarnya ayam dapat diternakan di mana saja, baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Namun yang harus ditekankan adalah lokasi ayam harus agak jauh dari perkampungan, hal ini untuk menghindari masalah social karena bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam. Suhu optimum untuk ayam adalah 25oC dengan kelembaban 60-70%. Jika beternak di daerah yang cukup panas, hanya disiasati dengan pengaturan ventilasi pada kandang. Ventilasi yang bagus akan membuat ayam merasa nyaman. Batas suhu kritis untuk ayam 30oC, jika lebih dari itu biasanya ayam akan membutuhkan banyak minum dan malas makan, sehingga pertumbuhan ayam pun tidak optimal.

Untuk ayam broiler memerlukan luasan kandang yang cukup untuk bergerak, agar ayam tidak stress dan jenuh, sehingga maksimal untuk satu kandang 1000 ekor dengan luas kandang 600 meter atau 60x10 meter. Jika kandang langsung beralaskan tanah, sebaiknya alas kandang ditaburi dengan sekam. Hal ini bertujuan agar ayam tak langsung kontak dengan tanah, selain menghindari penyakit dari tanah, sekam juga dapat meredam bau amoniak yang dikeluarkan dari kotoran ayam. Sedangkan untuk kandang panggung bisa menggunakan sekam ataun tidak tergantung kebutuhan. Kandang bisa dibuat dari bilah-bilah bambu. Agar malam hari ayam tak kedinginan ada baiknya kandang diselimuti dengan plastik sehingga angin tak langsung masuk kandang dengan tinggi sesuai dengan tinggi ayam. Yang paling bagus 1 tempat makan atau satu tempat minum hanya dipakai untuk 5 ekor ayam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar