Tanaman bawang merah dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Namun, tanaman bawang merah lebih menyukai daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-400 di atas permukaan laut. Pertumbuhan paling optimal terjadi pada ketinggian 0-30 meter di atas permukaan laut.
Karena pada ketinggian ini, tanaman bawang merah menghasilkan umbi yang paling baik. Pada ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut, tanaman bawang merah dapat tumbuh meskipun pertumbuhannya kurang baik dan pembentukan umbinya terhambat.
Suhu yang paling cocok untuk BUDIDAYA BAWANG MERAH ialah antara 25-32 °C. Jika tanaman bawang merah di tanam pada suhu 22 °C, tanaman tanaman akan sulit berumbi atau bahkan tidak dapat membentuk umbi.
Secara umum tanah yang baik untuk di Tanami bawang merah ialah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic atau humus, mempunyai sirkulasi udara yang baik, dapat dengan mudah mengalirkan air, aerasi baik, dan tidak becek. Tanah yang subur dan gembur dapat mempermudah pertumbuhan umbi bawang merah sehingga umbi yang muncul berukuran besar-besar. Tanah yang bersipat asam tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah sehingga perlu di lakukan pengapuran. Proses pengapuran di lakukan sebelum lahan di Tanami bawang merah. Pengapuran sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum penanaman dilakukan.
2. Media Tanam
Untuk menghasilkan umbi bawang merah yang berkualitas baik, diperlukan teknik penanaman yang benar dan tepat. Untuk itu, sebelum menanam kita harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penanaman, seperti kapan sebaiknya penanaman dilakukan, bagaimana cara mengolah tanah dan mempeoleh bibit, bagaimana menanam tanaman, dan bagaimana pemeliharaannya. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penanaman bawang merah.
Secara umum tanah yang baik untuk di Tanami bawang merah ialah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic atau humus, mempunyai sirkulasi udara yang baik, dapat dengan mudah mengalirkan air, aerasi baik, dan tidak becek. Tanah yang subur dan gembur dapat mempermudah pertumbuhan umbi bawang merah sehingga umbi yang muncul berukuran besar-besar. Tanah yang bersipat asam tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah sehingga perlu di lakukan pengapuran. Proses pengapuran di lakukan sebelum lahan di Tanami bawang merah. Pengapuran sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum penanaman dilakukan.
2. Media Tanam
Untuk menghasilkan umbi bawang merah yang berkualitas baik, diperlukan teknik penanaman yang benar dan tepat. Untuk itu, sebelum menanam kita harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penanaman, seperti kapan sebaiknya penanaman dilakukan, bagaimana cara mengolah tanah dan mempeoleh bibit, bagaimana menanam tanaman, dan bagaimana pemeliharaannya. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penanaman bawang merah.
#Waktu tanam
Tanaman bawang merah tidak menyukai tempat-tempat becek yang mengandung air. Namun, bawang merah sangat membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya,terutama saat pembentukan umbi. Oleh karena itu, waktu tanam yang paling baik untuk menanam bawang merah ialah pada musim kemarau. Akan tetapi, harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik agar tanaman bawang merah tidak kekurangan air. Penanaman bawang merah dapat di lakukan pada bulan April-Oktober, karena pada bulan-bulan tersebut sedang mengalami musim kemarau.
Penanaman bawang merah sebaikny di lakukan pada saat cuaca sedang cerah. Hindarilah penanaman bawang merah pada masa pergantian musim atau musim pancaroba, karena pada saat itu sering terjadi angin kering. Angin kering dapat menyebabkan daun tanaman bawang merah menjadi patah dan ujung-ujung daun tampak seperti terbakar. Hindari juga menanam bawang merah pada saat berkabut yang biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi. Udara yang berkabut dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang di sebabkan oleh jamur.
Penanaman bawang merah sebaikny di lakukan pada saat cuaca sedang cerah. Hindarilah penanaman bawang merah pada masa pergantian musim atau musim pancaroba, karena pada saat itu sering terjadi angin kering. Angin kering dapat menyebabkan daun tanaman bawang merah menjadi patah dan ujung-ujung daun tampak seperti terbakar. Hindari juga menanam bawang merah pada saat berkabut yang biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi. Udara yang berkabut dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang di sebabkan oleh jamur.
Pada umumnya, menanam bawang merah dilakukan dengan menanam umbinya, dan jarang menggunakan bijinya. Sama seperti halnya bawang putih, untuk mendapatkan bibit bawang merah dapat di lakukan dengan cara menanam sendiri atau membelinya.
Untuk mendapatkan bibit yang baik, kita harus pandai-pandai dalam memilih bibit. Bibit bawang merah yang siap tanam ialah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan. Umbi yang akan di gunakan sebagai bibit haruslah umbi yang mempunyai titik-titik tumbuh akar atau telah muncul tunas-tunasnya. Selain itu, umbi juga harus berasal dari tanaman yang sehat dan dipanen pada usia tua. Umbi yang sudah tua berasal dari tanaman yang di panen saat usia 70-90 hari. Pada umur tersebut pertumbuhan calon tunas dalam umbi sudah penuh.
Umbi yang akan di pergunakan untuk bibit, sebaiknya yang tidak terlalu besar. Umbi yang terlalu kecil akan mudah busuk jika di tanam. Selain itu, bibit yang berukuran kecil akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dan hasilnya sedikit. Umbi yang besar akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan sehat. Hanya saja, umbi yang besar harganya jauh lebih mahal. Oleh karena itu, banyak petani yang menggunakan bibit berukuran sedang. Umbi untuk bibit haruslah yang ukurannya seragam, tidak luka, atau tidak sobek kulitnya.
Sebelum di tanam, kulit luar bibit bawang merah yang mengering dan sisa-sisa akarnya harus dibuang. Selain itu, bagian ujung umbi dipotong dengan pisau bersih kurang lebih 1/3-1/4 bagian dari panjang umbi. Saat memotong haruslah hati-hati agar tunasnya tidak ikut terpotong. Tujuan di lakukan pemotongan adalah agar umbi tumbuh merata, merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang tumbuhnya umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Sebelum umbi ditanam, luka bekas pemotongan harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya pembusukan.
Jumlah bibit yang di gunakan tergantung pada ukuran bibit dan jarak tanam. Jika ukuran bibit kecil, bibit yang digunakan makin banyak. Sebaliknya, jika ukuran bibit besar, maka makin sedikit jimlah bibit yang diperlukan. Demikian juga dengan jarak tanam. Semakin rapat jarak tanam, semakin banyak bibit yang digunakan. Semakin renggang jarak tanam, semakin sedikit bibit yang dibutuhkan. Namun. Jumlah bibit yang digunakan dapat diperkirakan. Satu hectare lahan membutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.
#Pengolahan tanah
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu dilakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu, dan membuat system penyerapan air yang baik.
Tanah yang akan ditanami bawang merah terlabih dahulu digemburkan dengan menggunakan cangkul, bajak, atau traktor. Penggunaan traktor sangat membantu pada lahan yang luas. Setelah itu, dibuat bedengan-bedengan. Di antara bedengan dibuat parit. Parit berfungsi sebagai tempat masuk air atau tempat keluar air yang berlebihan. Lebar badengan antara100-120 cm. Parit antara bedengan berukukuran 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Namun, panjang bedengan dan panjang parit disesuaikan dengan luas lahan.
Seminggu sebelum penanaman, tanah bedengan diberi pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. Tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk dan diratakan. Sehari sebelum penanaman, lahan diairi secukupnya, dan siap ditanami.
Tanah yang akan ditanami bawang merah terlabih dahulu digemburkan dengan menggunakan cangkul, bajak, atau traktor. Penggunaan traktor sangat membantu pada lahan yang luas. Setelah itu, dibuat bedengan-bedengan. Di antara bedengan dibuat parit. Parit berfungsi sebagai tempat masuk air atau tempat keluar air yang berlebihan. Lebar badengan antara100-120 cm. Parit antara bedengan berukukuran 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Namun, panjang bedengan dan panjang parit disesuaikan dengan luas lahan.
Seminggu sebelum penanaman, tanah bedengan diberi pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. Tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk dan diratakan. Sehari sebelum penanaman, lahan diairi secukupnya, dan siap ditanami.
CARA MENANAM
Pada bedengan yang telah dipersiapkan untuk menanam bawang merah, di buat lubang-lubang kecil dengan menggunakan penugal kecil. Kedalaman lubang-lubang kecil dengan menggunakan penunggal kecil. kedalaman lubang ukurannya kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. jarak tanam 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. umbi bibit yang telah dipotong bagian ujungnya dan telah mengering, dimasukan kedalam lunang dengan bagian ujung di bagian atas.
Bibit sebaiknya jangan ditanam terlalu dalam, karena akan mudah mengalami pembusukan. Ujung umbi sedikit ditutup dengan tanah. Jika terlalu tebal tanah yang menutupinya, akan menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah penanaman selesai, bedengan disiram dengan air. Umbi akan tumbuh setelah 5 -7 hari.
Bibit sebaiknya jangan ditanam terlalu dalam, karena akan mudah mengalami pembusukan. Ujung umbi sedikit ditutup dengan tanah. Jika terlalu tebal tanah yang menutupinya, akan menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah penanaman selesai, bedengan disiram dengan air. Umbi akan tumbuh setelah 5 -7 hari.
Setelah sebelumnya kita membahas cara menanam bawang merah, selanjutnya kita membahas pemeliharaan tanaman bawang merah Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil budidaya bawang merah adalah pemeliharaan tanaman, tahapan-tahapn untuk pemelihraan tanaman pada bawang merah diantaranya, penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan penegendalian hama penyakit.
#Penyiraman
Penyiraman tanaman bawang merah setelah proses penanaman selesai, dilakukan setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Waktu penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. Jadi, proses penyiraman dilakukan sehari dua kali.
Penyiraman tanaman bawang merah setelah proses penanaman selesai, dilakukan setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Waktu penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. Jadi, proses penyiraman dilakukan sehari dua kali.
Setelah tanaman bawang merah berumur 50 hari, penyiraman dilakukan cukup dilakukan satu hari sekali. Menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, karena kalu terlalu banyak air, tanah bisa menjadi padat yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu dan dapat juga terjadi pembusukan.
#Penyiangan dan penggemburan tanah
Agar tidak bersaing dengan tanaman penggangu atau gulma, lahan bawang merah harus selalu disiangi untuk membuang semua gulma. Proses penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah.
Agar tidak bersaing dengan tanaman penggangu atau gulma, lahan bawang merah harus selalu disiangi untuk membuang semua gulma. Proses penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah.
Penyiangan dilakukan dengan mencbuti semua gulma baik secara langsung oleh tangan, maupun dengan menggunakan alat bantu. Proses penyiangan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman bawang merah.
Biasanya, penyiangan dilakukan dua kali selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 4 minggu, sedangkan penyiangan kedua dilakukan saat tanaman berumur 5 – 6 minggu. Namun, frekuensi penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
#Pemupukan
Pemupukan pada bawang merah dapat dilakukan dengan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan sebelum penanaman, sedangkan tahap kedua dilakukan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama biasanya menggunakan kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 – 15 ton per hectare.
Pemupukan pada bawang merah dapat dilakukan dengan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan sebelum penanaman, sedangkan tahap kedua dilakukan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama biasanya menggunakan kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 – 15 ton per hectare.
Pemberian pupuk alami sebelum penanaman dimaksudkan agar struktur tanah tidak mudah memadat, untuk menyuburkan tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air. Pupuk susulan diberikan dengan cara menaburkannya diantara baris tanaman, atau dibenamkan pada tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman.
#Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan sesuatu hal yang penting dalam budidaya tanamanbawang merah. Hama dan penyakit dapat menyerang seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, dan daun.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan sesuatu hal yang penting dalam budidaya tanamanbawang merah. Hama dan penyakit dapat menyerang seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, dan daun.
Hama yang menyerang tanaman bawang merah, antara lain ulat daun dan cendawan, kedua hama ini sering menyebabkan ujung daun terpotong dan daun menjadi terkulai. Ulat dari hama ini dapat merusak umbi yang disimpan di gudang.
Untuk mencegah hama-hama tersebut, digunakan obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis yang digunakan adalah 2 ml/l air.
Penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini sangat ditakuti oleh petani bawang merah. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini ialah adanya bercak-bercak putih kelabu pada daun yang akan berubah menjadi cokelat dan mongering.
Penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini sangat ditakuti oleh petani bawang merah. Gejala yang terlihat akibat serangan penyakit ini ialah adanya bercak-bercak putih kelabu pada daun yang akan berubah menjadi cokelat dan mongering.
Dari daun, penyakit ini akan berair, berubah kekuning-kuningan, dan akhirnya menjadi cokelat kehitaman. Untuk mencegah penyakit ini, tanaman bawang merah harus disemprot oleh Difolatan 4F. Sampai disini dulu ulasan tentang tips.cara budidaya bawang merah, semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar