Selasa, 05 Agustus 2014

CARA MENANAM DAN BERCOCOK TANAM JAHE

Warga belajar--sekalian, pada pembahasan seri keterampilan berikut ini, kita akan membahas bagaimana cara bercocok tanam Jahe. Mengapa kita harus menanam jahe?, karena selain bisa untuk dipergunakan sendiri untuk berbagai macam keperluan, juga dapat dijadikan sumber penghasilan yang dapat memberikan nilai tambah dari segi penghasilan ekonomi kita. Baiklah berikut ini adalah cara menanam atau bercocok tanam jahe yang baik untuk dijadikan sumber usaha :

Pertama-tama harus kita persiapkan bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk bercocok tanam jahe ini, bahan dan alat yang harus dipersiapkan antara lain :

A. Bahan-bahan
1. Bibit
Bibit jahe diperoleh dari rimpang yang sudah tua berumur 9 sampai 10 bulan. Rimpang-rimpang yang akan dijadikan bibit dipotong-potong dengan ukuran 2,5 cm sampai 5 cm atau sebesar 2 sampai 3 jari dengan bobbot 25 sampai 80 gram. Potongan-potongan bibit disimpan dahulu dalam ruangan sampai tumbuh tunasnya. Penyimpanan ini dilakukan di tempat yang kering serta terlindung dari terik matahari cara penyimpanannya dilakukan dengan menghampar bergitu saja. Lama menyimpan berkisar antara 1 sampai 2 minggu dimana pada periode ini biasanya tunas-tunasnya sudah mulai tumbuh. Pilih bibit yang mempunyai 2 sampai 3 mata tunas baru.

Gambar: Rimpang Jahe

2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang yang dipergunakan betul-betul sudah mati atau kering. Artinya pupuk tersebut sudah diolah dan disimpan lebih dari 3 bulan.

3. Pupuk buatan
Pupuk buatan yang dipergunakan Urea, TSP atau KCI.

4. Obat tanaman
Obat tanaman tertentu yang sesuai untuk tumbuhan Jahe, digunakan untuk memberantas hama dan penyati tanaman jaeh. Yaitu insektisida fungsida.


B. Alat-alat

1. Cangkul
Dipersiapkan utnuk mengolah lahan

2. Sabit
Dipergunakan untuk membersihkan sekitar tanaman jahe

3. Parang
Dipergunakan untuk memotong kayu yang ada dilahan yang telah dipersiapkan untuk menanam jahe

4. Tali Pelastik
Dipergunakan untuk meluruskan dan mengukur jarak lobang tanaman

5. Keranjang
Keranjang ini dipergunakan untuk pemberian pupuk kandang agar mudah untuk dibawanya dan tidak tercecer kemana-mana.

6. Skop garpu
Dipergunakan untuk mencangkul, mencongkel ketika memungut hasil dan bisa juga untuk menggemburkan tanah lahan bercocok tanam jahe.

7. Alat penyiram
Digunakan untuk menyirami tanaman

8. Tugal
Sebuah batang balok dipergunakan untuk membuat lubang ditanah lahan untuk menabur tanaman, tugal yang dibuat runcingan sepanjang 5 cm atau selebar 4 jari tangan.

9. Semprotan
Dipergunakan untuk menyemprot penyakit dan hama tanaman.


C. Langkah-langkah Penanaman

Langkah Pertama
1. Tanaman jahe memerlukan tanah yang gembur, mula-mula tanah dicangkul secara kasar sedalam 30 cm atau sedalam 2 jengkal sambil membersihkan rumput dan tumbuhan liar lainnya. 


2. Kemudian tanah diperhalus agar menjadi gembur dan diratakan. Buatlah bedengan berukuran lebar 1 sampai 1,2 cm dan tinggi 25 sampai 30 cm atau lebar 3 hasta sampai 4 hasta dan tinggi 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan jarak antara bedeng-an dibuat 30 sampai 50 cm atau 2 jengkal sampai 4 jengkal.


3. Membuat lubang-lubang tanam dengna jarak 25 sampai 30 cm atau 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal dalam satu baris dan 40 sampai 60 cm atau 2 setengah jengkal sampai 4 jengkal dari satu baris kebaris yang lain. Lubang tanam sedalam 5 cm atau secalam runcingan tuggal yang telah dipersiapkan.

4. Sebelum penanaman, lahan diberi pupuk kadang sebanyak 1 sampai 2 kg/meter persegi atau setengah sampai satu gantang. Disebar disekitar lubang tanam.

Langkah kedua
Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit jahe dimasukan ke lubang tanam dengan bagian mata tunas menghadap ke atas. Sebalanjutnya ditimbun dengan tanah, tetapi bagian tunas sebaiknya agak muncul ke atas (sedikit terlihat).


Langkah ketiga
Pemupukan dilakukan dengan maksud untuk menyuburkan tanah. Pemupukan tanaman jahe dilakukan 3 kali. Selain menggunakan pupuk kandang perlu juga diberi pupuk buatan seperti Urea, TSP dan KCI. Pemupukan pertama dilakukan sebelum tanam, selain mnggunakan pupuk kandang sebanyak 1 sampai 2 kg/Meter persegi atau setengah sampai 1 gantang dan dapat dicampur juga dengan pupuk Urea, TSP dan KCI sebagai pupuk dasar.

Pemupukan kedua dilakukan padda umur 1 sampai 1 setengah bulan (saat tanaman mulai membentuk rumpun). Pemberian pupuk dengan ukuran :
a. Urea : 1,9 gram/ Meter Persegi atau 1 sendok penuh/ Meter Persegi.
b. TSP : 3,0 gram/meter persegi atau 1 sendok/meter Persegi
c. KCI : 4.0 gram/ meter persegi atau 1 setengah sendok/meter persegi
Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 4 bulan dengan ukuran sama seperti pada pemupukan kedua. Pemupukan di lakukan dengan cara menaburkan di sekitar rumpun atau di antara barisan tanaman jahe.

Langkah keempat
Penyiangan dan penggemburan.
Penyiangan memegang peran penting dalam bercocok tanam jahe, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman lain, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman liar sehingga jahe dapat tumbuh dengan baik.

Bersama dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan. Penggemburan ini penting sekali terutama pada lahan yang tanahnya mudah sekali padat, dengan demikian dapat membuat tumbuh dan perkembangan tanaman jelas akan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil tanamnya. Penggemburan ini dapat dilakukan dengan cangkul atau skop.

Langkah kelima
Penyiraman
Penyiraman perlu sekali terutama pada waktu tanaman kekeringan. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan ember atau alat penyiram.

Langkah keenam
Pemberantasan hama dan penyakit

1. Hama
- Kepik hama yang menyerang daun dengan cara melubanginya
- Ulat penggerek yang menyerang akar jahe
Untuk mencegah kedua hama tersebut dilakukan penyemprotan insektisida yaitu thiodah 35 EC dengan ukuran 1 setengah sampai 2 cc/liter air atau 1 pertiga sampai setengah sendok makan dicampur dengan 5 gelas air.

2. Penyakit
Penyakit pada tanaman jahe ada 3 macam :
a. Penyakit layu,
ciri-cirinya: daun berubah warna menjadi kekuning-kunigan menyebar kehelaian daun bagian atas. Selain itu rampangnya membusuk dan berlendir. Upaya pencegahannya ialah dengan mencabut dan memusnahkan (dibakar). Tanaman diganti dengan bibit yang sehat, erta melakukan penyemprotan dengna fungisida seperti Dithane M-45 ukuran 2 gram/liter air atau setengah sendok dicampur dengan air 5 gelas.

b. Penyakit bercak daun.
ciri-cirinya: daun menjadi bercak-bercak. Upaya pencegahan melakukan penyemprotan dengan fungisida Dithane M-45 ukuran 5 gram/liter air atau setengah sendok di campur air 5 gelas.

c. Penyakit cendawan dan baktri
Penyakit ini menyerang rimpang tanaman jahe menyebabkan rimpang busuk. Upaya pencegahan dan penanggulangannya adalah memusnahkan tanaman yang diserang dicabut dan dibakar.
 

D. Masa Panen dan cara Pemanenan

Panenan jahe dapat dilakukan setelah jahe berumur 9 bulan sampai 10 bulan. Tanda-tandanya daun dan batang sudah mulai kering.

Panenan jahe dapat dilakukan secara total atau bersamaan dengan cara mencongkel atau membongkar seluruh bagian tanaman dengan cangkul atau skop garpu. Sedangkan panenan juga dapat dilakukan dengan cara memotong rimpang yang terdapat di bagian pinggir, dengan demikian sisa rimpangnya dapat tumbuh lagi dengan baik dan menjadi tanaman baru.


E. Kegiatan yang dilakukan Setelah Panenan

Setelah jahe diangkat dari rumpunnya lalu rimpang tersebut dibesihkan secara hati-hati agar tidak mengalami patah-patah yang dapat menurunkan mutu dan harga jahe.
Setelah rimapang dibersihkan lalu dipisahkan dari batannya kemudian dijemur atau dikeringkan dengan panas sinar matahari. Lama pengeringan 6 sampai 8 hari dan selanjutnya disimpan di tempat yang kering. Selain dengan cara tersebut di atas dapat pula dilakukan secara penyeduhan dengan air mendidih sebagai berikut :

1. Rimpang yang baru dipanen dibersihkan tanahnya dengan air kemudian rimpang diseduh dalam air mendidih. Lamanya penyeduhan 10 sampai 15 menit..

2. Jahe yang sudah diseduh lalu dijemur di panas matahari. Penjemuran sebaiknya di atas lantai penjemuran selama 6 sampai 8 hari.

Sumber : disarikan dari Modul Keterampilan Kewiraausahaan Warga belajar Kesetaraan 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar