Jika dilihat secara fisik dan penampilan wanita yang cenderung Feminim, mungkin ada pemikiran, perempuan yang punya perasaan halus dan pemikir adalah sosok yang lebih mudah stres. Sementara pria yang dikenal cuek dan kurang sensitif dianggap lebih santai terlihat kuat dan tangguh sehingga tidak mudah stres. Ternyata anggapan ini salah besar.
Stress sendiri adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Arti Penting Strees :
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.
Penelitian di University of Buffalo membuktikan perempuan lebih mampu mengendalikan stres. Kemampuan ini disebabkan tingginya hormon estrogen di tubuh. Hormon ini memblokir efek negatif dari stres di otak. subjek penelitian ini diberikan berbagai pengalaman dan perlakuan yang sering dialami sehari-hari dan menyebabkan frustasi. Ketua penelitan tersebut, Zhen Yan mengungkapkan perempuan mengenali objek yang telah ditunjukan sebelumnya. Sementara pria harus berjuang dengan memori jangka pendek mereka.
Nah ketidak mampuan pria itu menunjukan ada gangguan di bagian otak yang mengontrol memori kerja, perhatian, pengambilan keputusan dan proses kerja otak lainnya, sehingga lebih rentan stres.
Source : http://malambegadang.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar