Pada intinya penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antara variabel, sedangkan data-data yang diperoleh dari lapangan merupakan unsur-unsur yang akan mencantumkan apakah variabel-variabel tersebut memiliki hubungan atau tidak.
Dalam hubungan antara variabel ini ada beberapa jenis hubungan yang perlu diketahui, yaitu:
1. hubungan simetris
2. hubungan timbal balik, (reciprocal), dan
3. hubungan asimetris
Secara lebih jelasnya beberapa jenis hubungan tersebut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini:
1. Hubungan simetris
Dalam hubungan antara variabel ini ada beberapa jenis hubungan yang perlu diketahui, yaitu:
1. hubungan simetris
2. hubungan timbal balik, (reciprocal), dan
3. hubungan asimetris
Secara lebih jelasnya beberapa jenis hubungan tersebut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini:
1. Hubungan simetris
Hubungan simetris terjadi apabila :
a. Kedua variabel adalah akibat dari suatu vaktor yang sama, misalnya meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan, naiknya jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak saling mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu meningkatnya kebutuhan informasi ditengah masyarakat.
b. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara petani dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter dengan pasien, dan sebagainya.
c. Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata, misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca. Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca adalah hubungan simetris.
2. Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal bali, maksudnya adalah satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat terhadap varibel lainnya, demikian pula sebaliknya, sehingga tidak dapat ditentukan varibel mana yang menjadi sebab atau variabel mana yang menjadi akibat. misalnya dalam waktu variabel x mempengaruhi y, dan dalam waktu lain variabel y dapat mempengaruhi x.
Contoh, hubungan antara motivasi belajar dengan minat membaca, motivasi belajar dapat mempengaruhi minat membaca, demikian pula sebaliknya, minat membaca dapat mempengaruhi motivasi belajar.
Contoh lain, penenaman modal (investment) mendatangkan keuntungan, dan sebaliknyak keuntungan akan memungkinkan timbulnya penanaman modal. Berdasarkan contoh-contoh ini, variabel terpengaruh pada berubah menjadi variabel pengaruh di waktu lain, demikian pula sebaliknya.
3. Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris adalah hubungan antara variabel, yakni suatu variabel mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya tidak timbal balik.
Pada dasarnya inti pokok analisis-analisis sosial terletak pada hubungan asimetris ini. Misalnya, hubungan antara keamanan suatu negara dengan penanaman modal asing. Keamanan suatu negara akan mempengaruhi tingkat penanaman modal (investasi) asing dinegara tersebut. Tingginya angka pengangguran dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas di masyarakat; tingkat pendidikan mempengaruhi pola hidup sehat; tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar