Jumat, 04 April 2014

MENGENAL TEORI ERG YANG BERKAITAN TEORI MASLOW

Teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow adalah merupakan teori motivasi yang sangat dikenal secara luas. Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambungan.  Artinya, jika satu kebutuhan telah terpenuhi, diikuti  oleh kebutuhan berikutnya. Proses berkeinginan ini tanpa henti sejak manusia lahir sampai meninggal. Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah: kebutuhan faali (physiological), rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. (Munandar, 2001:326).

Berikut ini adalah rincian masing-masing kebutuhan-kebutuhan yang dimaksudkan dalam teori Maslow tersebut :

1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.

2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.

3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.

4.  Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.

5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.


Teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow ini tidak mencerminkan adanya kebutuhan-kebutuhan yang mengarah ke motivasi kerja yang proaktif ataupun yang reaktif.

Teori yang berkaitan dengan teori Maslow apa disebut juga teori ERG (existence, relatedness, dan growth needs) yang dikembangkan oleh Alderfer. Alderfer mengelom-pokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok: (a) kebutuhan eksistensi (existence need), merupakan kebutuhan akan substansi material seperti: makan, minum, perumahan, uang (sama dengan kebutuhan fisiologikal dan rasa aman dari Malow); (b) kebutuhan hu-bungan (relatedness needs), merupakan kebutuhan untuk membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal-hal yang sama dengan kita; (c) kebutuhan pertumbuhan (growth needs), merupakan kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan secara penuh. Selain kebutuhan aktualisasi diri, juga mencakup bagian intrinsik dari kebutuhan harga dir dari Maslow.

Teori ERG menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan eksistensi, hubungan dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan kekonkretan, dengan kebutuhan eksistensi senagai kebutuhan yang paling konkrit dan kebutuhan pertumbuhan sebagai kebutuhan yang paling kurang konkrit (abstrak). Beberapa dasar pikiran dari teori ini adalah: (1) makin lengkap satu kebutuhan yang lebih konkrit dipuasi, makin besar keinginan/ dorongan untuk memuaskan kenbutuhan yang kurang konkrit (abstrak), dan (2) makin kurang lengkap satu kebutuhan dipuasi, makin besar keinginannya untuk memuaskannya.

Sumber dan gambar : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar